Kisah Winie Ibu Rumah Tangga Yang Meraup Untung Dari Bisnis Kue

Jadi ibu rumah-tangga bukan berarti tidak produktif. Winie Manoppo sudah membuktikannya. Sambil selesaikan tugas rumah, wanita 44 tahun ini pun sukses meniti usaha cake dekor dan cookies yang sanggup mengantongi sampai belasan juta rupiah perbulan.

Winie udah meniti usahanya itu sejak mulai 2010. Berawal dari kegemaran, ibu tiga anak itu rajin coba beragam resep cake. Walau begitu, cake tidaklah usaha yang pertama dimilikinya. Sebelumnya, ia buka toko kemeja. Usaha  itu  cukup menjanjikan tapi passionnya tetap memasak.

Hal itu mendorongnya untuk terus menyempatkan diri membuat cake di tengah aktivitasnya mengelola rumah dan toko.

Sering mendapatkan tanggapan positif, membuat perempuan asal Manado itu membulatkan tekad menerima pesananan cake dari beberapa orang teredekatnya. Seterusnya jumlah pesanan semakin makin bertambah dan mendorongnya buat memperlebar tujuan pasarnya.

Promo-nya pun dari mulut ke dalam mulut karena konsumen berasa bahagia dengan mutu produknya.

“Alhamdulillah, konsumen yang membantu promo karena mereka merekomendasikannya ke yang lainnya,” papar Winie .

Sejak mulai lima tahun akhir, Winie mulai konsentrasi meningkatkan usaha cake dan tutup toko busananya. Menurut dia, usaha kemeja semakin banyak rintangannya karena trend yang cepat berbeda.

“Sebenarnya usaha pakain dan cake ada kemiripan. Cake pun stylenya begitu banyak, jika dahulu kan paling Hello Kitty. Lantaran itu hingga sampai saat ini saya cuman terima berdasar order,” papar ia.

Winie memanfaatkan namanya buat brand produknya, Wienie Cake dan Cookies. Waktu ini, wanita kelahiran 1978 itu baru layani pesanan konsumen setia dari Bogor dan sekelilingnya ingat produknya bukanlah barang bertahan lama.

Produknya dilabeli di antara Rp 150-300 ribu per buah. Apabila sedang ramai pesanan, ia bisa terima sampai 10 pesanan perminggu, maka dalam satu bulan Winie sanggup mengantongi sampai belasan juta.

👉TRENDING:  Gerhana Bulan Apa Benar Bahaya Untuk Ibu Hamil?

Dengan pendapatan itu, Winie berasa sangatlah tertolong karena sanggup memperbanyak penerimaan buat keluarganya. Ia mengharapkan suatu saat bisa buka toko yang siapkan cake dan cookies siap sajian. Menjadi aktor upaya micro, kecil, dan menengah (UMKM), Winie tidak kurang percaya diri apabila mesti beradu dengan cake dan cookies bermerek karena dari sisi mutu tidak kalah. Ditambah lagi, produknya mengincar market share menengah-bawah maka sanggup menjaring konsumen yang semakin besar. Salah satu strateginya yaitu dengan harga jual ysng bersaing dengan kualitas baik.

Pesatnya perkembangan tren cake and cookies mendorong Winie untuk teus meningkatkan keahliannya. Salah satu usahanya adalah rajin mengikuti lkelas membuat kue{baking class} yang digelar oleh Wilmar melalui produknya Sania Premium Margarin. Program edukasi yang memberikan banyak ilmu baru melalui demo yang dilakukan oleh baker profesional yang membagikan aneka resep dan tips membuat cake.

“Kami sangat terbantu, karena dapat banyak ilmu dan solusi masalah”ujar Winie.

Winie telah mengikuti program ini sejak tiga tahun lalu. Menurutnya, produk tersebut paling sesuai dengan kebutuhannya sebagi UMKM, yaitu harga bersaing sekaligus memberikan cita rasa paling pas.

Menurut Dedi Budiman, manager PT Sari Agrotama Persada, produsen Sania Premium Margarin, kelas baking merupakan program reguler yang mempunyai tujuan memperkenalkan produk dan memberikan edukasi pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan serta pengetahuan mereka. Pihaknya berharap, program tersebut dapat membantu mereka mengembangkan diri yang berujung kepada kemandirian ekonomi.

“Program edukasi kami harapkan dapat menjadi dorongan bagi UMKM untuk berkembang.” ujar Dedi.