Cita Rasa Mie Tektek Tarmin Tak Berubah Meski Sudah 29 Tahun

Sepasang suami istri Tarmin dan Sumini terlihat sibuk membuat mie tek-tek ketika berkunjung ke warungnya di daerah Tanjung Pinang, Kota Jambi.

Tarmin menceritakan dia mulai berjualan mie tek-tek sejak 1994 silam. Kala itu dia baru pertama kali menjajakan kaki di Kota Jambi.

“Waktu baru pertama kali merantau ke Jambi, saya langsung berjualan mie Tek-tek dan sampai sekarang,” ujarnya.

Kala itu Tarmin berjualan mie Tek-tek masih mengunakan gerobak khas penjualan jaman dulu yang biasanya disebut Cuanki (cari uang jalan kaki).

Memulai menjajakan jualannya sejak pukul 14.00 wib, kala itu dia mengitari wilayah Kota Jambi bagian timur. Mulai dari simpang Jawa, Rajawali, The Hok dan terkadang sampai ke wilayah Jelutung.

Biasanya Tarmin baru pulang pukul 22.00 wib malam.

Baru tahun 2013 dia mulai membuka outlet di kawasan simpang Jawa, dekat SD 13.

Saat pertama kali membuka outlet Tarmin tidak kesulitan mencari konsumen, pelanggan dia selama berkeliling banyak yang datang hanya sekedar menikmati mie Tek -tek buatannya.

Menariknya dia tidak mematok harga yang tinggi untuk satu porsi mie yang dia buat, satu porsinya hanya Rp 10 ribu saja.

Saat ini selain aneka mie tek-tek dia juga menjual nasi goreng yang dibandrol Rp 12 ribu per porsi.

Tarmin mengatakan royalnya pelanggan dia sampai saat ini karena dia tidak merubah citarasa mie tek-tek yang dia buat.

“Ini rasanya sama seperti dahulu, tidak dirubah ataupun dimodifikasi,” pungkasnya.

Sumber: https://tribunjambi.com

Artikel asli

👉TRENDING:  Tips Solo Traveling Biar Tetap Aman Dan Makin Seru Bestie