Warganet Menyinggung Tragedi Tsunami Yang Membuat Grup Band Seventeen Murka

Warganet Menyinggung Tragedi Tsunami Yang Membuat Grup Band Seventeen Murka

Ifan Seventeen mengungkap kekesalannya saat pihak keamanan berusaha menghentikan penampilannya di atas panggung. Ifan lantas menyinggung soal etika menghentikan penampilan di Banyuwangi pada Minggu (11/12/2022) malam tersebut.

Namun seorang warganet dengan akun @dra_ash justru menyinggung tragedi tsunami Banten yang menewaskan 3 orang personel Seventeen pada 2018. Komentar itu membuat Ifan Seventeen murka.

Yudhi Rus Harjanto yang diketahui sebagai gitaris pertama Seventeen sekaligus pendiri band juga ikut marah.

“Kata security, masih mending cuma ditegur security daripada ditegur gempa & tsunami. Ingatkan tsunami 2018 yang dialami. Bukan masalah etika, etika bisa kami cari sendiri,” komentar akun @dra_ash.

Yudhi Rus Harjanto melalui akun Instagram @joddie_rose meminta pemilik akun @dra_ash untuk segera meminta maaf. Apabila permintaan maaf tidak diterima pihak band dalam waktu 24 jam, Yudhi berencana membawa masalah ini ke jalur hukum.

“Saya peringatkan ya jangan bawa bawa tragedi yang menimpa keluarga kami. 1 x 24 jam kamu ga minta maaf @divisihumaspolri siap ketuk pintu rumahmu saya tunggu dari sekarang!” tulis Yudhi Rus.

Bukannya meminta maaf, Asep Hendra selaku pemilik akun @dra_ash hanya menghapus komentarnya di postingan Ifan Seventeen. Yudhi Rus Harjanto pun menyebut akunnya diblokir yang bersangkutan.

Untuk diketahui, Yudhi Rus Harjanto pertama kali mendirikan band Seventeen bersama almarhum Bani. Seventeen sempat ganti vokalis dua kali hingga akhirnya Ifan bergabung pada 2008.

Yudhi Rus baru hengkang dari Seventeen pada 2013 karena perbedaan visi dan misi dalam bermusik. Kendati begitu, hubungan Yudhi dengan para personel Seventeen dan keluarga terbukti masih baik hingga saat ini.

Sumber dari: https://www.suara.com

Artikel asli

👉TRENDING:  Nyesek! Curhatan Pilu Siswi Broken Home Dengan Gurunya" Aku Diusir Mama, Sempat Dititipkan Tetangga Dan Hanya Diberi Makanan Sisa"